Dari Aceh Sampai Papua, Dari Langsa Hingga Singkil
Skuat Persiraja musim 2018 untuk berkompetisi di Liga 2.

Skuat Persiraja 2018

Dari Aceh Sampai Papua, Dari Langsa Hingga Singkil

Oleh ,

Sebuah pesan melalui whatsapp masuk ke smartphone saya, terkait transfer pemain yang belum rampung saat itu. “Fiktor Pae belum deal dengan Persipura, bahkan di beberapa latihan terakhir sudah tidak ada lagi foto-foto dia (Pae) dalam tim Persipura,” tulis pengirim pesan.

Belum sempat saya balas pesan, satu kalimat lainnya melengkapi pesan singkat itu meyakinkan. “Lini tengah Persiraja akan semakin kuat dengan tambahan Fiktor Pae, sebaiknya disegerakan." 

Pengirim pesan tersebut adalah, Ariful Usman, Media Officer Persiraja, yang memang saban hari memantau perkembangan dunia sepak bola Indonesia, termasuk mengamati beberapa nama yang menjadi incaran Persiraja musim ini.

Mendapat informasi penting, saya segera menelpon Presiden Persiraja, Nazaruddin Dek Gam, menyampaikan informasi penting ini, sekaligus untuk mendapatkan arahan dan petunjuk apa yang harus dilakukan. “Negosiasikan, kalau deal segera daratkan ke Lampineung, akan kita lihat di turnamen Piala Presiden,” perintah Presiden Persiraja, yang ketika dihubungi sedang berada di Singapura.

Layaknya si ahli transfer Inter Milan, Piero Ausillio, saya merasa tertantang untuk mandaratkan Fiktor Pae di Lampineung, walaupun keputusan akhir tetap di tangan Presiden dan tim pelatih. Finally, seperti yang kita tahu bersama Fiktor Pae memperkuat Persiraja musim 2018 ini.

Dari Aceh Sampai Papua, Dari Langsa Hingga Singkil

Fiktor Pae adalah Papua keenam dalam sejarah Persiraja setelah Josua Pahabol musim lalu. Kedatangan Fiktor Pae ke Persiraja adalah salah satu bukti keseriusan manajemen dalam memperkuat tim, sesuai target promosi ke Liga 1.

Tak hanya Fiktor Pae, manajemen dan tim pelatih juga menelusuri pemain dari seluruh Indonesia, yang sesuai dengan kemampuan manajemen dan sesuai dengan kebutuhan tim saat ini. “Kemampuan manajemen dan kebutuhan tim”, adalah kata kunci dalam mendatangkan pemain. Dua kalimat ini mengharuskan kita bekerja ekstra keras dan mencukupi skuat musim ini.

Beberapa nama kita datangkan; Saddam Hi Tenang dari pelosok Ternate, full back kanan yang sebelumnya pernah bermain di Pelita Bandung Raya dan Persijap Jepara. Dari kota sejuk nan indah Garut, kita bawa Asep Budi, mantan Stoper Persiba Balikpapan dan PSPS Riau, disusul Hapidin The Sniper, juga dari Provinsi yang sama dengan Asep, Jawa Barat.

Dari jiran, Medan kita daratkan empat orang ke Lampineung, Fiwi Dwipan, Irsyad Habib, Riki Kurniadi dan David Luis Irsandi, melengkapi talenta lokal yang loyal dan sungguh-sungguh. Talenta luar Aceh yang kita datangkan adalah untuk melengkapi puzzle yang sebelumnya sudah diisi dengan sangat baik oleh putra-putra terbaik Aceh. Mereka memiliki loyalitas dan kebanggaan berseragam orange Persiraja. Bukan persoalan uang, mereka faham soal kebanggaan dan kehormatan.

Dimulai dari Langsa, ada Rafsanjani dan M. Hidayat. Turun ke Bireun ada Aulia Rachmat, Kiper yang setia bersama Persiraja di saat-saat Persiraja sedang mengalami kesulitan keuangan. Dari Pidie masih setia M. Fani Aulia, pemain jebolan Corola Tijue dan gelandang pengangkut air, Safrizani. Melirik wilayah tengah Aceh, dari kota dingin, Defri Riski, si anak hilang juga telah kembali. 

Sederet nama lain, di Aceh Besar hadir El Capitano Muklis Nakata, alumni Persima Meunasah Krueng ini sama-sama di lini tengah bersama Fery Sandria Saira, dan Si Pelle dari Lambeugak, Heni Musawir. Sebagai penguasa Ibu Kota tentu saja masih ada nama-nama yang tidak asing lagi, Fahrizal Dillah, putra asli Rukoh Luthfi Fauzi Hamdan, dan sang Legend Abdul Musawir, plus seorang polisi ganteng di bawah mistar, Putra Kurniawan.

Belum habis, beberapa nama lainnya datang dari Pantai Barat. Dimulai dari Alu Mie Lamno, Aceh Jaya, ada Rahmanudin alumni Paraguay. Jauh melangkah ke Aceh Barat Daya, sayap kanan lincah Vivi Asrizal dan anak kecil pendatang baru Mudasir, juga bersasal dari sana. Menutup Skuat Persiraja tahun 2018, dua nama lain diantaranya Agus Suhendra, alumni Persal Aceh Selatan kelahiran Labuhan Haji, dan Faumi Syahreza, alumni Paraguay yang mengidolakan Bastian Schweinsteiger.

Lengkap sudah 26 pemain musim ini. Sekali lagi kata kuncinya adalah kemampuan manajemen dan kebutuhan tim. Dari Aceh sampai Papua, dari Langsa Sampai Singkil, berjuang membawa Persiraja lolos ke Liga 1. 

Semoga...

*Penulis adalah Sekretaris Umum Persiraja.

Leave Comment

Loading...