Dek Gam: Kalau Mau Adil, Harusnya Persiraja Ikut Piala Presiden

BANDA ACEH - Presiden Persiraja Banda Aceh, Nazaruddin Dek Gam merasa bingung dengan cara Panitia Piala Presiden menentukan peserta, sebab kriterianya membingungkan dan terkesan mengabaikan hal-hal lainnya.

Pengusaha Muda kelahiran Leupung, Aceh Besar ini mengungkapkan kalau tahun lalu, PSPS Pekanbaru yang berada di peringkat 6 babak 8 besar Liga 2 diundang dan bisa ikut piala presiden. Sementara semua tim degradasi dari liga 1 tidak diundang, artinya tidak bisa ikut.

"Tahun ini peserta 20 tim, dari liga 1 sudah 18, harusnya dua lagi kan tim Liga 2 di peringkat terbaik. Kalau peringkat keempatnya adalah Persita, maka peringkat kelima adalah Persiraja, mengingat Persiraja adalah peringkat ketiga terbaik dari tim-tim lain di delapan besar liga 2 musim lalu," kata Nazaruddin Dek Gam.

Anehnya, kata Dek Gam--sapaan Nazaruddin--panitia malah membuat aturan baru yaitu tim degradasi dengan nilai terbaik, sehingga membuat salah satu tim degradasi bisa ikut

"Nah, sekarang dengan mundurnya Perseru Serui, indikator apalagi yang mau dipakai untuk menambah tim satu lagi untuk mengganti Serui, harusnya kan Persiraja, dan kami selalu siap kapanpun diundang," ungkap Dek Gam.

Apalagi, kata Dek Gam, keikutsertaan tim dari Sumatera sementara ini, hanya satu tim saja, yaitu Semen Padang.

"Jadi Indikatornya harus jelas, ukuran yang dipakai," sambung Dek Gam kesal.

Ditanya kesiapan timnya apabila diundang untuk ikut Piala Presiden, Dek Gam menegaskan timnya bisa disiapkan dalam waktu 1 x 24 jam.

"Kalau soal kesiapan jangan tanyalah, satu hari pun kami siap, karena kerangka tim kami tidak bubar dan tidak perlu berbenah yang besar,” tegas Dek Gam.

Seharusnya, kata Dek Gam, Piala Presiden itu harusnya diikuti oleh Tim dari Sabang sampai Marauke, dan Aceh adalah masih bagian dari Indonesia.

"Jadi ini Presiden bagi Rakyat Aceh juga, jadi wajar kalau Persiraja juga diundang," kata Dek Gam.