Para <i>Haters</i>, Selamat Lebaran Ya..

Catatan Sekretaris Umum Persiraja

Para Haters, Selamat Lebaran Ya..

Oleh ,

Kalau ada manusia yang tidak akan saya maafkan pada lebaran kali ini adalah para haters yang kerjaannya menyebarkan fitnah tentang Persiraja. Dengan mendompleng nama besar Persiraja untuk menaikkan popularitas di media sosial dengan menambah pengikut tapi kemudian juga mencemooh dan menyebarkan fitnah.

Benar, bahwa Allah SWT mengatakan bahwa tidak ada dosa yang tidak bisa dihapuskan kecuali dosa syirik, tapi saya sudah berusaha membuka pintu maaf kepada para haters tukang fitnah. Tapi kok susah ya. “Sakitnya di sini” kalau kata Cita Citata.

Berbagai catatan saya sebagai Sekretaris Umum Persiraja bukanlah untuk pembelaan diri, karena saya, tidak perlu membela Persiraja, sebab kalau ada waktu 24 jam 15 jamnya saya habiskan untuk memikirkan dan mengurus Persiraja. Ada ribuan bahkan puluhan ribu pendukung Persiraja yang masih waras di luar sana yang tetap membela dan mendukung Persiraja, apapun keadaannya.

Sudah dua tulisan terakhir saya menulis khusus soal haters Persiraja. Karena kalau meminjam kalimat saya di tulisan sebelumnya, para haters ini kerjaanya cuma satu; membenci, dan kemudian memfitnah.

Mari kita flash back ke belakang. Lihat perjalanan Persiraja dengan hati dan pikiran terbuka sejak diakuisisi oleh H. Nazaruddin Dek Gam, Presiden yang seorang diri berdiri di tengah hujan dan badai menjaga marwah dan nama baik Persiraja, bahkan di tahun 2018, tahun dimana beliau sedang berada di tengah cobaan dan kesedihan yang sangat dalam akibat ditinggalkan oleh ayah, ibu serta abang kandung tercintanya.

Tahun 2017, setelah Presiden Dek Gam mengakuisisi Persiraja target utama yang dicanangkan adalah bertahan di Liga 2. Terget itu tercapai. Persiraja bertahan di Liga 2 Indonesia dengan finish di peringkat tiga putaran group dan kemudian bertahan setelah menang di babak play off.

Tahun 2018 mulai dicanangkan target lolos ke Liga 1, di putaran group, Persiraja berhasil finish di peringkat kedua Klasemen Wilayah Barat. Padahal tahun 2018 adalah tahun-tahun terberat bagi Presiden Dek Gam, karena ditinggalkan oleh ayah, ibu dan abang tercinta.

Lolos ke 8 besar, berhasil tiga kali menang dan mengumpulkan sembilan poin walaupun harus terganjal ke semifinal.

Tahun 2019, kembali dicanangkan target lolos ke Liga 1. Semua pesimis, karena ditinggalkan oleh beberapa pemain penting, seperti Asep Budi, Victor Pae,  dan Vivi Asrizal kala itu. Hasilnya kita mengakhiri putaran group dengan memimpin Klasemen. Bernain Home di Lampineung, jangankan kalah, seripun kita tidak pernah. Semua kita sapu bersih.

Dari tahun ketahun ini saja jelas peningkatan performa yang dialami Persiraja.

Apakah ini kebetulan? Apakah ini Simsalabim Abrakadabra?

Ini dinamakan perencanaan dengan target yang realistis. Target yang realistis dengan perencanaan yang matang. Saya bersaksi H. Nazaruddin Dek Gam adalah orang yang selalu punya rencana yang baik. H. Nazaruddin Dek Gam adalah personaliti yang memiliki kemapuan lebih dalam hal merencanakan sesuatu dengan target-target yang realistis.

“Tak perlulah kita membeli kapal besar, kalau hanya dengan sampan kecil kita bisa menangkap ikan dan membantu orang banyak”, kata beliau suatu hari kepada saya.  

Jadi, kenapa saya harus ragu? Bagi yang tidak tau mungkin akan ragu, tapi please jangan sebar fitnah. Karena sesugguhnya kalian yang menyebarkan fitnah tidak lebih baik dari orang-orang lain.

Selamat Berhari Raya. Minal Aidin Walfaizin, Mohon Maaf Lahir dan Batin. []

Leave Comment

Loading...